KEPULAUAN WAKATOBI, SURGA TERPENDAM DARI INDONESIA TIMUR
Nama Wakatobi adalah singkatan dari nama-nama pulau besar yang berada disekitar Wakatobi, yakni Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Wakatobi terkenal sebagai tempat para pandai besi berasal pada jaman dahulu. Senjata tajam yang dibuat oleh pengrajin Wakatobi terkenal kuat,tajam dan tahan karat. Itulah mengapa Wakatobi juga punya nama lain, yakni kepulauan tukang besi.
2.
Akomodasi
Kabupaten
Wakatobi terdiri dari beberapa pulau yang menjadikan laut sebagai perantara
sehingga untuk menjangkau ke setiap daerah diperlukan sarana transportasi laut,
bebarapa tahun terakhir ini Wakatobi telah dijangkau melalui akses udara secara
regular dari Jakarta – Makassar – Kendari – Wangi-Wangi melalui akses Bandara
Woltermonginsidi, Kendari, Bau-Bau.
A.
PESAWAT
UDARA (WINGS AIR)
1. SENIN – RABU – JUM’AT -SABTU -
MINGGU (MKSR- KDI-WCI)
TAKE OFF,
08.00 am.
2. SENIN – RABU – JUM’AT - SABTU -
MINGGU (WCI-KDI-MKSR)
TAKE OFF, 10.30 am.
RP. 507.000,- (FIX PRICE FOR KDI)
B.
KAPAL LAUT
VIA BAU-BAU :
1. BAU-BAU
– WANCI REGULER
WANCI –
BAU-BAU REGULER
SETIAP MALAM (Rp. 103.000,- ECO)
2. BAU-BAU- WANCI (KAPAL CEPAT)
WANCI-BAU-BAU
SETIAP 2
(DUA) HARI (Rp. 150.000,- ECO)
1. KENDARI – WANCI
SENIN – SELASA – KAMIS – SABTU
JAM 10.00
PAGI (Rp. 130.000,- ECO)
2.
WANCI- KENDARI
SENIN – SELASA – KAMIS – SABTU
JAM 10.00
PAGI (Rp. 130.000,- ECO)
- Wangi-Wangi – Kaledupa
Setiap Hari, 08.00 (dermaga Mola)
- Wangi-Wangi – Tomia
Setiap Hari, 10.00 (dermaga Jabal
Rahman)
- Wangi-Wangi Binongko
Via Tomia (setiap Hari)
Via Wangi-Wangi Langsung Binongko (3 (tiga) Kali Seminggu (selasa, Rabu, Jumat))
3. Atraksi Wisata (utama dan pendukung)
a. Wisata Utama
Wakatobi tidak hanya memiliki 1 tempat yang menarik saja namun beberapa pulau nan indah pun tersedia di Wakatobi
Wakatobi tidak hanya memiliki 1 tempat yang menarik saja namun beberapa pulau nan indah pun tersedia di Wakatobi
·
WISATA BUDAYA DI PULAU
WANGI-WANGI
BENTENG TINDOI
Benteng
Tindoi merupakan salah satu objek wisata budaya berada di Kecamatan
Wangi-Wangi, berjarak 5 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda
empat selama 15 menit dari pusat kota.
Letak
benteng di atas Gunung Tindoi. Bahan pembuatan benteng Tindoi
terbuat dari batu-batu karang. Kontruksi benteng membentuk lingkaran dengan dua
lapis pertahanan yang memiliki dua pintu rahasia di sebelah utara, dan bentuk
pintu terbuka, yaitu belahan batu yang membentuk tanjakan.
BENTENG LIYA dan MESJID KERATON LIYA
Benteng Liya
terletak di Desa Liya Togo Kec. Wangi-Wangi Selatan. Benteng Liya terdiri dari
empat lapis dengan 12 Lawa (Pintu), 12 lawa tersebut
merupakan pintu keluar yang digunakan masyarakat kerajaan untuk berinteraksi
dengan masyarakat sekitarnya.
Benteng Liya
dibangun 1538 M atau Abad ke 15 pada masa Syekh Abdul Wahid di atas bukit,
jarak benteng dari pinggir laut adalah sekitar 1,5 km. Dengan bentuk jalan yang
menyerupai angka 9. Dari benteng terlihat jelas wilayah laut utara, timur dan
selatan. Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya yang berjarak 8 Km atau
15 menit dari Ibukota Kabupaten, dapat ditempuh menggunakan alat transportasi
roda dua dan empat.
BENTENG MANDATI TONGA
Benteng
Mandati Tonga terletak di Desa Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Benteng
tersebut berbentuk persegi panjang dengan luas ± 1 hektar. Pagar
tertinggi benteng sekitar 7 meter terletak di bagian barat dan selatan. Pada
pagar benteng terdapat lubang bekas penyimpan meriam. Di bagian timur benteng
terdapat makam La Melangka Tu’u dan di
sebelah utara terdapat makam orang Belanda. Jarak benteng dari ibukota
kabupaten ± 7 km, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat
melalui jalan setapak, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh ± 1 km.
BENTENG TOGO MOLENGO
Benteng Togo
Molengo terletak di Puncak Gunung Pulau Kapota, dapat ditempuh ± 20 menit
menggunakan perahu tradisional dari Wangi-Wangi, lalu dengan kendaraan
roda dua ±10 menit. Di sekitar benteng terdapat Hutan Bambu dan Perkebunan
Penduduk seperti Kakao, Mete, Ubi Kayu, dan lainnya. Dari puncak Benteng,
para wisatwan dapat melihat pemandangan Pantai seputar pulau Kapota.
MERCUSUAR
Mercusuar
ini dibangun 1901 pada masa penjajahan Belanda. Lokasi objek wisata ini ada di
Desa Waha Kecamatan Wangi-Wangi, dengan jarak ± 8 Km atau dari Ibukota
Kabupaten dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ± 15 menit.
Tinggi
Mercusuar ini ± 30 meter dari atas tanah dan 150 meter dari permukaan laut.
Dari atas puncak Mercusuar kita dapat melihat Pemandangan Alam Matahari Terbit
(Sunrise), pesona pantai Waha, perkampungan penduduka Waha, perkebunan
dan beberapa resort seperti Patuno Beach Resort.
·
WISATA BUDAYA DI PULAU
KALEDUPA
Pulau
Kaledupa memiliki pesona budaya yang tetap terjaga dan diletarikan oleh
masyarakat setempat. Pesona budaya ini merupakan objek wisata yang menarik,
karena masih terdapat nilai-nilai historis dan keunikkanya. Berikut objek
wisata budaya yang ada di Pulau Kaledupa.
a. Tari
Tradisional Kaledupa
TARI LARIANGI
Tari
Lariangi merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledupa yang lahir pada tahun
1634 dikala Raja Buton yang pertama berkuasa yaitu WA KAKA. Tarian ini
merupakan tari persembahan dari Kaledupa untuk dimainkan di Istana Raja dalam
wujud gerakan dan nyanyian dengan fungsi utamanya adalah se bagai penerangan. Pakaian
nya terdiri dari kain, manik -manik sebagai bahan aksesoris, serta hiasan
sanggul, logam berukir untuk gelang, kalung, dan hiasan sarung.
TARI HEBALIA
Tari Hebalia
merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledu pa, diciptakan oleh para dukun pada
zaman dahulu, tujuannya adalah untuk mengusir roh-roh jahat yang membawa sial
pada satu keluaga atau kampung.
TARI SOMBO BUNGKALE
Tari Sombo
Bungkale merupakan tari tradisional Kecamatan Kaledupa Selatan. Tarian ini
dilakoni oleh penari gadis cantik sebanyak 12 orang. ditampilkan sesudah
selesai melakukan hajatan. Tari Sombo Bungkale ini
menggambarkan proses sombo atau pingit, tersebut dianggap
telah suci dan di beri gelar ”kalambe” atau wanita dewasa.
TARI HONARI
Tari Honari
merupakan tari tradisional kecamatan Kaledupa Selatan. Tari Honarimerupakan
jenis tarian pergaulan yang ditarikan oleh empat orang gadis dan empat orang
pemuda yang membawa selendang sambil menyanyikan laguboorina ( alaaku ).
Tari ini ditarikan sebagai ungkapan kegembiraan gadis-gadis setelah selesai
di sombo (dipingit).
b. Pesta
Adat dan tradisi
PESTA ADAT KARIA’A
Pesta adat
Karia’a merupakan tradisi khas masyarakat Kaledupa. Usungan 15 sampai 20 dalam
sekali upacara. Kansodaa ini dipikul secara bersama 10 sampai dengan 12 orang
dari kerabat masing - masing peserta. Mereka secara bersamaan dipikul dan
diarak keliling kampung.
TRADISI ADAT PENCAK SILAT
Tradisi
pencak silat adalah tradisi adat masyarakat Kaledupa. Pesta adat ini merupakan
tradisi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Event ini dilakukan setelah
sholat bersama dilapangan.
c. Situs sejarah (Makam Tua dan Benteng)
MAKAM TUA dan KAMALI
Makam Tua
dan Kamali berada di Desa Pale’a Kecamatan Kaledupa Selatan. Makam tua
ini merupakan makam yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat, karena
makam ini adalah makam Bontona Kaledupa dan Haji Padha. Bontona Kaledupa
merupakan orang yang memimpin pemerintahan Barata Kahedupa, yang dilantik oleh
Sultan Buton untuk menjaga wilayah Kesultanan Buton dari serangan dari
arah bagian timur Pulau Buton. Sedangkan Haji Padha adalah orang yang pertama
menyiarkan agama Islam di Pulau Kaledupa.
Di Makam Tua
ini terdapat Rumah Adat Kamali. Rumah Adat tersebut memiliki luas ± 3 x 4
meter, terbuat dari kayu dengan dinding dari bambu. Rumah Adat berbentuk
panggung, menggunakan atap daun rumbia. Di bagian atas atap terdapat kayu yang
menggambarkan kepala naga. Menurut cerita masyarakat, dahulu Kamali di huni
oleh lafero (ular besar)
BENTENG OLLO Dan MESJID TUA
Benteng Ollo
dan Mesjid Tua merupakan situs sejarah peninggalan kebudayaan masyarakat di
Pulau Kaledupa yang hingga kini tetap terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat
setempat. Benteng Ollo dan Mesjid Tua terdapat di Desa Buranga, Kecamatan
Kaledupa. Benteng ini mempunyai sembilan lawa, konon, setiap lawa
dijaga oleh prajurit dan orang yang bertugas mendoakan masyarakat di lawa.
Di
dalam Benteng Ollo terdapat Mesjid Tua yang berukuran 6,5 x 7 meter. Menurut
sejarah bangu nan mesjid merupakan pengejawantahan dari badan seorang ibu, oleh
karena itu, mesjid ini sebenarnya bukan untuk tempat shalat bagi kaum
perempuan.
Di tangga
Mesjid Tua terdapat batu yang disimpan, batu tersebut diangga sebagai sebagai
bagian dari badan seorang perempuan. Penempatan tempat air wudhu, bentuk daun
pintu, lubang di dalam dan mimbar khatib serta jendela semua menggambarkan
keadaan badan perempuan. Jarak Benteng Ollo dari ibukota Kecamatan Kaledupa ± 4
km, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat selama ±15
menit.
BENTENG LA DONDA
Benteng La
Donda merupakan salah satu situs sejarah peninggalan kebudayan masyarakat
Kaldupa. Benteng tersebut berada di Desa Tampara, Kecamatan Kaledupa
Selatan. Dahulu Benteng Ladonda tidak digunakan sebagai benteng pertahanan,
namun sebagai tempat pemukiman masyarakat.
Letak
benteng ini berada di atas bukit, dan jaraknya dari pinggir laut ±
1,5 km. Dari atas Benteng La Donda para Wisatawan dapat menyaksikan pemandangan
alam Pulau Kaledupa di bagian selatan.
·
WISATA BUDAYA DI PULAU TOMIA
Selain
memiliki objek wisata alam, Pulau Tomia juga mempunyai wisata budaya, yang
tetap terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat Tomia. Wisata budaya yang ada di
sana merupakan peninggalan sejarah kebudayaan masyarakat Tomia yang memiliki
nilai historis dan keunikan. Berikut objek wisata budaya yang ada di Pulau
Tomia.
BENTENG PATUA
Benteng
Patua adalah salah satu situs sejarah kebudayaan masyarakat Tomia. Benteng
tersebut berada di Desa Patua II Kecamatan Tomia, dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan roda empat ± 15 Menit dari ibukota kecamatan. Benteng
Patua berada di atas perbukitan. Benteng Patua menghadap ke arah Pulau Lente’a
di Sebelah Timur Pulau Kaledupa. Benteng Patua mempunyai lima Lawa (Pintu),
ada Hanta Baruga(tempat pertemuan), Makam Tua berbentuk segi
empat, Badili (meriam) dan beberapa makam lainnya. Di dalam
benteng juga ditumbuhi beberapa pohon seperti beringin, kaktus, dan
tumbuhan lainnya.
Dahulu
benteng ini digunakan sebagai tempat pertahanan dan pemukiman penduduk. Dari
atas benteng para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan alam dan tampak jelas
Pulau Kaledupa dari atas benteng.
BENTENG SUO-SUO
Benteng
Suo-Suo berada di Desa Kahianga Kec. Tomia timur, berjarak ± 3 km dari ibukota
kecamatan, dapat ditempuh dengan dari ibukota kecamatan. Di bagian luar benteng
terdapat makam Ince Sulaiman, salah seorang penyiar agama islam di Pulau Tomia.
Sedangkan di bagian dalam terdapat bekas masjid. Benteng terletak di atas
gunung Pulau Tomia. Menurut sejarah benteng di bangun untuk tempat pertahanan
dari serangan musuh yang datang dari Tobelo dan Ternate.
MESJID TUA ONEMAY
Mesjid Tua
Onemay merupakan berada di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia. Bentuk konstruksi
mesjid ini menyerupai Mesjid Keraton Buton. Keberadaan Mesjid Tua ini
menunjukkan bukti kebesaran penyiaran agama Islam di daerah tersebut.
PESTA ADAT SAFARA
Pesta Adat
Safara adalah Pesta adat masyarakat Tomia yang dilakukan pada setiap Bulan
Safar. Penyelenggaran ritual adat tersebut bertujuan untuk mengeratkan tali
silaturahmi dan gotong royong serta ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan rahmat dan rejekiNya. Ritual ini ditandai dengan acara mandi
bersama seluruh warga dengan saling menyiram satu sama lain dengan diawali
dengan doa oleh sesepuh adat.
TRADISI BOSE – BOSE
Tradisi Bose
– Bose adalah tradisi yang dilakukan dengan menghiasi perahu dengan hiasan
berwarna-warni, dan dimuati sajian masakan tradisional, seperti Liwo, lalu
diarak mengelilingi pantai dari Dermaga Patipelong menuju Dermaga Usuku sampai
ke Selat One Mobaa, sambil menabuh gendang. Pesta adat ini dilaksanakan
bertujuan agar semua dosa dapat hanyut bersama riaknya air laut.
Tari Tradisional Tomia
TARI MBORIRA
Tari Mborira
adalah tarian yang berasal dari Tomia. Tari ini diadakan, jika ada perantau
yang baru saja tiba di kampung halaman. Diperankan oleh 6 orang penari yang
akan dipilih salah satunya sebagai pendamping dari perantau tersebut.
TARI SAJO WOWINE
Tari Sajo
Wowine adalah tarian yang berasal dari Tomia.
Dahulu kala
tari ini diperagakan para gadis yang tinggal di Benteng Patua pada upacara
adat. Diperankan oleh 10 orang gadis dan 2 orang pemuda yang akan ngiri sebagai
ungkapan kegembiraan dengan penampilan para penari.
TARI SAJO MOANE
Tari Sajo
Moane adalah Tarian Sakral yang dimaikan oleh kaum laki – laki. Melambangkan
kesiapan prajurit perang untuk mengahadapi peperangan. Tarian ini dimainkan
oleh 20 orang prajurit.
TARI SARIDE
Tari Saride merupakan
tarian tradisional yang berarti persatuan dan kebersamaan dalam menyelesaikan
suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan umum. Tari Saride sebagai
lambang poasa-asa atau pohamba-hamba, sebagai
semboyan dari masyarakat suku Tomia. Tari saride mengungkapkan rasa
syukur masyarakat setelah menyelesaikan pekerjaan dengan sukses. Pada masa
sekarang tarian Saride dipersembahkan untuk menghibur
tamu-tamu terhormat
·
WISATA BUDAYA DAN TARI
TRADISIONAL PULAU BINONGKO
BENTENG PALAHIDU
Benteng Palahidu merupakan salah satu peninggalan sejarah masyarakat
Binongko yang berada di Desa Palahidu Kecamatan Binongko. Benteng Palahidu
terletak di atas tebing bagian utara pinggir pantai Pulau Binongko.
Konstruksi benteng terbuat dari batu dan bentuknya segiempat, di dalamnya
terdapat bekas mesjid yang tinggal tiang-tiang dan makam tua yang dianggap
keramat oleh masyarakat setempat dan masih di ziarahi. Tidak jauh dari benteng
terdapat Pantai Palahidu yang memiliki panorama yang indah. Dari atas benteng
para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan alam dan panoram laut yang
terbentang luas.
Lokasi
benteng berjarak ± 2,5 km dari ibu kota kecamatan Rukuwa, dapat ditempuh
dengan kendaran roda dua maupun roda empat.
BENTENG WALI
Benteng Wali adalah salah situs sejarah peninggalan masyarakat Togo
Binongko. Letak benteng berada di Desa Wali Kecamatan Togo Binongko, dengan
jarak ± 9 Km, dapat ditempuh dengan kenderaan roda dua dan roda empat,karena
berada di pemukiman penduduk.
Benteng
Wali memiliki panjang 70 depa, dengan bentuk segiempat dan di dalamnya
terdapat Kamali yang masih ditinggali oleh keturanan kerajaan.
Di dalam benteng tersebut juga terdapat makam tua, tak jauh dari benteng ada
kuburan tua yang disebut kuburan kota.
Masyarakat
Wali masih tetap menjaga dan melestarikan benteng tersebut, sehingga bagi para
wisatawan dapat menyaksikan situs sejarah kebudayaan masyarakat Wali.
TARI
TRADISIONAL
Tari Balumpa
Tari Balumpa
adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Pulau Binongko. Tari ini
dimainkan oleh 8 orang gadis cantik jelita dengan diiringi dengan nyanyin khas
daerah yang dikenal dengan Kabanti dan alunan musik gambus
khas Binongko.
Tari ini melambangkan
kelembutan dan keramahtamahan masyarakat Binongko. Tari ini biasa dimainkan
untuk menghibur para wisatawan, pada acara besar di Kabupaten Wakatobi.
b. Wisata pendukung
KULINER
1. Kasoami
Kasuami
adalah; makanan pokok khas daerah Wakatobi, yang bahan dasarnya
terbuat dari ubi kayu , Proses memasak kira-kira 30 menit, Cara penyajianya
sangat cocok dinikmati dalam keadaan panas-panas dan dihidangkan
dengan ikan bakar dan ikan parende, kerang-kerangan
2. Luluta (Nasi
Bambu)
Luluta
menyajikan hidangan lezat nan bergizi dengan sentuhan aroma santan dan daun
pisang yang terpanggang diatas bara api,
3. Kambalu
Makanan
Kuliner yang satu ini merupakan masakan khas Wakatobi yang terbuat dari umbi –
umbian.
4. Kapusu
Kapusu
adalah makanan pokok yang bahan dasarnya terbuat dari jagung dan bisa di
tambah kacang merah. Proses pembuatannya kira-kira 3 jam atau lebih. Cara
penyajianya sangat cocok dinikmati dalam keadaan hangat dan dihidangkan
dengan ikan bakar dan parende, kerang-kerangan
5. Parende
Parende
adalah makan pendamping. Berbahan dasar dari ikan yang dimasak dengan bumbu
asam Tangkulela (belimbing). Proses pembuatanya kira-kira 30
menit, Cara penyajianya dinikmati dengan Kasuami dan Kapusu
6. Karasi
Karasi
adalah makanan cemilan, yang bahan dasarnya dari tepung beras lalu dibikin
adonan dan dicetak lalu di goring. Cara penyajianya, sangat enak
dinikmati sambil minum kopi atau the panas
7.
Kerang-kerangan
Kerang-kerangan
adalah , lauk pendamping makanan pokok ,proses penyajianya, ada yang melalui
proses dimasak terlebih dahulu dan juga bisa dikumsumsi mentah dengan dilumuri
jeruk nipis
HANDYCRAFT
1. Homoru
Kerajinan
Homoru adalah kerajinan rumah tangga pembuatan Sarung Tradisional Khas Wakatobi.
Bahan yang digunakan Alat Tenun Tradisional, Benang berbagai Warna.Motif yang
sering digunakan adalah Motif Leja,Katamba dan Kasopa.
2. Anyaman
Seni Anyaman
yang diproduksi oleh masyarakat Wakatobi kebanyakan terbuat dari Bambu ataupun
Lidi tergantung pada bentuk dan kebutuhan yang diinginkan oleh para pembeli.
3. Kerajinan
Tempurung Kelapa
Kerajinan
Tempurung Kelapan terdapat di Pulau Tomia tepatnya pada Masyarakat Waitii
dengan jarak ± 3 km dari Kec.Tomia. Kerajinan ini dibuat dalam berbagai
bentuk seperti Alat Dapur, Hiasan Ruang Tamu dll. Bahan yang digunakan adalah
Tempurung Kelapa dan Kayu dan diplitur.
4. Kerajinan
Tukang Besi
Kerajinan ini dapat ditemukan pada
setiap titik daerah di Kepulauan Binongko, dilakukan oleh kurang lebih 3 orang.
Hasil kerajinan dipasarkan sampai di daerah-daerah yang ada di Wakatobi.Jenis
Parang dapat dibuat sesuai pesanan pelanggan. Parang – Parang Hasil Kerajinan
Masyarakat Binongko ini dipasarkan keseluruh Bagain TImur Indonesia.
4. Data Kunjungan wisatawan
Jumlah
wisatawa mancanegara yang tercatat dala kementrian pariwisata Republik
Indonesia pada tahun 2012 adalah 2.179 wisman dan di tahun 2013 adalah 3.315
wisman dari data tersebut pertumbuhan kunjungan nya sebesar 52,13 .
dan kini memperlihatkan target pasar wisman yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara-negara Eropa lainnya. Dengan wisnus ( wisatawan nusantara ) dari penduduk pulau Jawa dan Sulawesi
dan kini memperlihatkan target pasar wisman yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara-negara Eropa lainnya. Dengan wisnus ( wisatawan nusantara ) dari penduduk pulau Jawa dan Sulawesi
Source by :
Komentar
Posting Komentar