Desa Wisata Ngringinan, Menelusuri jejak peninggalan kolonial Belanda
Hallo sahabat Travellers...
Udah lama nih Admin ga upload tentang destinasi wisata
hehehe.. Tapi tenang aja sahabat, kali ini Admin bakal share salah satu Desa
Wisata yang luar biasa bagusnya. Penasaran ?? yuk langsung simak aja ya...
Pada tanggal 10 maret 2018 kemarin, admin berkesempatan
untuk mengunjungi Desa Wisata Ngringinan dalam rangka kuliah lapangan mata
kuliah Manajemen Desa Wisata. Butuh waktu kurang lebih 1 jam dari UGM menuju
Desa Wisata Ngringinan menggunakan kendaraan pribadi. Secara administratif,
Desa ini masih termasuk didalam Desa Palbapang, Kec. Bantul, Kab. Bantul DIY. Desa
wisata ini mempunyai luas wilayah kurang lebih seperempat kilometer persegi,
yang dibagi menjadi 10 RT dengan jumlah penduduk sekitar 495KK dengan jumlah
total 1.804 jiwa dan mata pencarian utama sebagai petani dan selebihnya buruh,
pedagang dan juga pegawai kantor maupun pemerintah. Perjalanana dari UGM menuju
Desa Wisata Ngringinan tergolong cukup lancar, admin dan teman-teman tidak
banyak menemui titk kemacetan. Hal ini dikarenakan Desa Wisata ini tergolong
memiliki tingkat aksesibilitas yang cukup mudah dan mobil juga bisa masuk
hingga ke dalam Desa.
Sesampainya di Desa, Admin dan teman-teman langsung bertanya
kepada warga sekitar untuk menanyakan meeting point yang berada di Museum
Peninggalan Jaman Belanda yang dikelola oleh Desa Wisata ini. Warga Desa Wisata
Ngringinan sangat ramah, mereka langsung memberi kami arahan untuk menuju
kesana, dan arahan yang diberikanpun sangat jelas dan membuat kami tidak
tersesat. Sesuai yang telah disepakati, kami tiba di meeting point tepat pada
jam 8 pagi dan langsung ke rumah yang ada dibelakang museum untuk mendengarkan penjelasan
tentang Desa Wisata Ngringinan oleh Bapak Kun, selaku pengelola Desa Wisata.
Bapak Kun menjelaskan, bahwa Desa Wisata ini telah memiliki brand heritage and
culture rural tourism karena di Desa ini terdapat banyak situs-situs
peninggalan kolonial belanda seperti Bekas pabrik gula, Irigasi, rel kereta
api, stasiun, pasar, sekolahan dan rumah sakit. Selain itu, Desa Wisata ini
juga memiliki produk makanan yang dibuat oleh masyarakat sekitar, yaitu Madu
Mongso, Emping dan Tempe. Ada juga paket wisata lain yang ditawarkan seperti
kegiatan di sawah, Kegiatan budaya seperti bermain lesung dan juga pertunjukan
ketoprak.
Setelah puas melihat-lihat Desa Wisata Ngringinan, kami langsung kembali menuju meeting point yaitu Museum jaman belanda untuk makan siang dan beristirahat. Setelah makan siang sekitar pukul 12:00 kami berpamitan untuk kembali pulang dan tak lupa berterima kasih banyak atas segala pembelajaran dan informasi selama di desa wisata ini kepada Ibu Indriani dan Bapak Kun serta dosen kami. Setelah makan siang sekitar pukul 12:00 kami berpamitan untuk kembali pulang dan tak lupa berterima kasih banyak atas segala pembelajaran dan informasi selama di desa wisata ini kepada Ibu Indriani dan Bapak Kun serta dosen kami.
Happy Weekend sahabat travellerss...
Komentar
Posting Komentar